KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN
Strengths (Kekuatan)
o Telkom memiliki
kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan
investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah
memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah
air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
o Sepanjang tahun 2008,
jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Jumlah
pelanggan akses internet broadband, sambungan tidak bergerak nirkabel dan
seluler mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan, masing-masing sebesar
168%, 100% dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar domestik di produk-produk:
seluler, sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses internet broadband. Untuk
produk seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008) adalah 47.0% untuk
Telkomsel, 26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk Excelcomindo. Jumlah pelanggan
Telkomsel sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak 36.5 juta, dan Excelcomindo
sebanyak 25,6 juta.
o Pilihan produk dan
cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan
strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga
menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang
untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik.
o Dari sisi keuangan,
Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas
yang sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk mengumpulkan modal
guna pengembangan jika dan ketika dibutuhkan.
o Sejumlah departemen
dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai
pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil. Telkom
tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan sejenis.
Telkom berurusan dengan berbagai departemen dan instansi Pemerintah sebagai
pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.
Weakness (Kelemahan)
o Jumlah pekerjanya
terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji
pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan
beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil
keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga
tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
o Langkah strategis
merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan bahwa langkah-langkah
strategis yang diambil membawa dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan.
Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut dapat menimbulkan dampak
negatif yang material bagi perusahaan.
o Kepentingan Pemegang
Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom
lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali sebesar 52,47% dari
jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta memiliki kemampuan untuk
menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan yang memerlukan persetujuan
dari para pemegang saham Telkom. Pemerintah juga merupakan pemegang satu lembar
saham Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto untuk hal
tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris Telkom.
o Kebocoran Pendapatan
berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika
terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. Dalam operasional
pelayanan pelanggan sejak saat proses aktivasi awal sebagai pelanggan,
penggunaan fasilitas teleomunikasi, proses billing hingga proses penagihan dan
pembayaran tagihan terdapat beberapa titik potensi kebocoran pendapatan yang
disebabkan oleh kemungkinan terjadinya kelemahan kontrol pada level transaksi,
kemungkinan terlambatnya proses transaksi dan kemungkinan adanya kecurangan
yang dilakukan oleh pelanggan. Telkom telah melakukan langkah-langkah
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pendapatan melalui
peningkatan fungsi kendali pada bisnis proses yang ada saat ini, mengimplementasikan
metoda revenue assurance, menerapkan kebijakan dan prosedur yang memadai, serta
mengimplemetasikan sistem informasi atau aplikasi untuk mencegah terjadinya
kebocoran pendapatan. Namun demikian hal tersebut tidak menjamin di kemudian
hari tidak terjadi risiko kebocoran pendapatan yang jika terjadi akan dapat
menimbulkan dampak buruk pada hasil usaha Telkom.
1.
Komentar
Posting Komentar